بسم الله الرحمن الرحيم


Selamat Datang


Istana Cerita sebuah blog berbahasa Melayu, sebahagian besarnya dalam bahasa Malaysia, namun ada beberapa kata yang saya ambil dari bahasa Indonesia dalam usaha memudahkan penyampaian. Ada kata yang jarang kita dengar, namun tetap dapat difahami setelah melihat seluruh isi ayat.

Istana Cerita terisi berbagai himpunan genre, sebahagian besarnya tentang pengalaman perjalanan dan foto kenangan dan selebihnya tentang hal-hal yang menarik pada pandangan penulis.

Penulis dedikasikan blog ini buat semua, khasnya kepada pengagung bahasa Inggeris yang semakin bercambah di negara kita tercinta, Malaysia. Dan mengajak mereka berfikir atau paling tidak bantu beri
ilham supaya mereka yakin betapa teks dalam bahasa Melayu juga boleh diolah dengan baik dan disusun cantik membentuk himpunan kata-kata yang tak kalah hebat berbanding bahasa-bahasa lain di dunia. InsyaAllah.

Sebahagian tulisan di sini ialah tulisan lama usungan dari laman multiply penulis yang kini sudah dibubar.

Sekian. Selamat memabaca





Penemuan Prasasti Perjelas Sejarah Filipina

Ini satu prasasti yang telah temui di satu kawasan dekat Pulau Luzon, Filipina.  Perhatikan, tulisannya sama seperi aksara Jawa kuno. Penemuan Ini membuktikan hubungan erat yang pernah wujud di banyak kawasan seluruh Nusantara.  Prasasti ini menggunakan bahasa Sanskrit, Melayu Tua, Tagalog dan Jawa kuno yang bercampur aduk
Ikuti cerita lanjut di pautan ini:  http://www.bibingka.com/dahon/lci/lci.htm

26 ulasan:

  1. Terima kasih ya..
    Tapi aku dah lama ngerti....:)

    BalasPadam
  2. Hehehehe, telat kali kamu
    Aku pernah baca2 soalnya...sebelum kedatangan Spanyol, memang huruf itu yang dipakai.
    Bahkan sempat Injil ditulis dalam huruf tadi sebelum diganti huruf latin (rumi)

    BalasPadam
  3. Hehehehe, telat kali kamu
    Aku pernah baca2 soalnya...sebelum kedatangan Spanyol, memang huruf itu yang dipakai.
    Bahkan sempat Injil ditulis dalam huruf tadi sebelum diganti huruf latin (rumi)

    BalasPadam
  4. kamu kan sudah coba belajar huruf jawa kuno. mungkin kamu bisa tebak apa isinya...

    BalasPadam
  5. Kalau yang aku pelajari itu huruf Jawa moderen Li (huruf Jawa sejak abad ke-17 sampai kini)...kalau yang kuno belumlah belajar...
    *malah jujur aku lebih seneng nulis dalam huruf itu ketimbang huruf arab*

    BalasPadam
  6. apa bener...? huruf arab lebih sulit ya?

    BalasPadam
  7. Bukan lebih sulit...
    Buat aku, huruf Jawa itu artistik...dan seketurunan dengan huruf Grantha dari India Selatan

    Huruf Jawa, Bali, Thai, Burma, Lao, Khmer, Lontara, Rencong (Kerinci), Huruf Batak...dan Huruf Buhid (Tagalog kuno), konon semuanya keturunan aksara Grantha dari India Selatan.

    Malah, dengan huruf Malayalam banyak miripnya...tapi tetap orang Malayalam dan Jawa tidak bisa saling mengerti..hehehe

    BalasPadam
  8. Huruf jawa ada tak diajarkan di sekolah-sekolah sekitar Jawa?

    BalasPadam
  9. Masuk kurikulum lokal...
    Pelajaran Bahasa Jawa (termasuk huruf Jawa) diajarkan di sekolah2 propinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Timur

    Huruf Jawa sendiri sebenarnya tidak begitu banyak lagi yang memakai saat ini. Tapi aku belajar untuk melestarikannya meski sebisanya.

    Sedangkan pelajaran bahasa Sunda ya diberikan di Jawa Barat dan Banten

    (Huruf Sunda juga serupa dengan huruf Jawa, hanya langka yang menguasainya)

    BalasPadam
  10. wah... bagus tu, Suku Jawa di Malaysia sudah banyak tertinggal. Jangankan menguasai tulisan, menguasai bahasanya pun bertatih...

    BalasPadam
  11. Apa mau diajari?
    Lewat Pakdhe Karto juga boleh....hehehehe...Ajibpun dah boleh cakap lho...paling tak sudah ada perkembangan

    Bahkan konon Budhe Maznunpun sudah belajo skit2

    BalasPadam
  12. ku lihat macam menu kedai gunting rambut di Penang saja.
    Kanak-kanak = rm 300
    Dewasa = rm 500
    Marutuvar sanggam

    BalasPadam
  13. Nak tanyo...dapek lagu ini : 'Deghoyan dah bebunge'
    kayak2 gini bunyinya : "Musim deghoyan banyok saudare mare, bile nebah, seekor tok nampok muke'
    ini loghat Penang/utara ya? apa trengganu? lagu jenaka banget

    BalasPadam
  14. Negeri Perak, Tengah. ( daerah Parit,Kuala Kangsar,Bota)
    Eh Kome Deghoyan dah bebunge
    Moh kite pinang anak dare
    anak dare anak dare Bote
    Teman jumpe di padang tenggala

    musin durian yang tua nak ke mekah
    yang mude gate (gatal) nak menikah

    mana dapat nih?

    BalasPadam
  15. dapat dari mana? ya...yang pasti :
    ehm..dunlod gratisan temen mpers malaysia plak larr...
    pakdin boleh tulis lirik lengkapnya tak..termasuk kata2 penyanyinya (cakap perok tue pelik sangat)..
    hahaha..kalo ada masa luang seeh...
    believe it or not ini lagu favorit gue setakat ini...di IPOD itu aja yang diputar...hahaha

    BalasPadam
  16. nambah komen ya...
    kata orang filipina, pulau terbesar kedua : visayas (selain luzon dan mindanao) adalah dari kata 'Vijayas' maksudnya 'Sri Vijaya', emapayar melayu kuno di palembang yang merupakan keraaan pemersatu melayu nusantara pertama sebelum Majapahit.
    Jadi kita memang dilahirkan serumpun walau ditakdirkan terpisah oleh penjajah...jika tidak, mungkin mereka juga fasih bercakap dalam bahasa Melayu kayak kita gini...
    Kebetulan kakak iparku dari Filipina tengah (Bicol), kalau dia lagi ngobrol sama orangtuanya (by phone) sepertinya saya sedang mendengar orang sunda atau manado sedang ngomong di dekat saya.. ada kata2 yang 'akrab' walau tetap saja 'nggak ngerti' apa yang diorg obrolkan.

    Menurut dia banyak bahasa rumpun bicol (ini beza sikit dengan tagalog) yang sama arti dengan bahasa Melayu dan bahkan Jawa malahan. Seperti Jalan - Dalan (jawa juga 'dalan')...
    Cuma karena diajah Spanyol maka mereka lebih kebarat-baratan.

    BalasPadam
  17. tambahan...

    Teringat aku akan seorang sahabatku dari Negara China, dia sulit membezakan antara bahasa Tagalog dan bahasa Indonesia kerana katanya kedua-duanya bahasa itu terdengarkan sama di telinganya. Jadi dia sering tersalah tebak. Orang Filipina disangka orang Indonesia, orang Indonesia di sangka orang Filipina.

    Yang aneh, dia mudah tebak bahasa Malaysia.

    BalasPadam
  18. ya.. Mindanao juga berasal dari perkataan Min + Danau (tasik). Info lanjut boleh dilihat dalam link yang saya sediakan

    BalasPadam
  19. iya...memang...bahasa2 filipina terdengar 'lebih berat' macam bahasa baku indonesia atau jawa. makanya orang asing pasti bilang 'tagalog' mirip2 soundingnya dengan 'bahasa indonesia'.
    Manakala bahasa malaysia terdengar 'berlagu-naik turun' seperti orang tionghoa bercakap. Tapi orang2 sumatra pun nada cakapnya seperti ini juga. Cepat, ringan dengan intonasi naik-turun.

    BalasPadam
  20. makasih.. senang donk bacanya. Mungkin kami di semenanjung boleh berkongsi rasa bangga dengan huruf pallawa yang digunakan kerajaan Srivijaya di Sumatera. Maklum, tidak ada bukti wujudnya kerajaan terawal di semenanjung melainkan kami tertakluk di bawah Srivijaya ketika itu. Ini memang satu kekurangan kepada kami.

    BalasPadam
  21. Hello there! I am glad you posted the Laguna Copperplate, as scholars today called it. Hmmm... So, I believe that in Malaysia, you are taught the Nusantara Autsronesian Hypothesis, right?

    BalasPadam
  22. Yes.. and we believe that the 'nusantarian' and our civilization are much bigger. Bigger than what we thought

    BalasPadam