بسم الله الرحمن الرحيم


Selamat Datang


Istana Cerita sebuah blog berbahasa Melayu, sebahagian besarnya dalam bahasa Malaysia, namun ada beberapa kata yang saya ambil dari bahasa Indonesia dalam usaha memudahkan penyampaian. Ada kata yang jarang kita dengar, namun tetap dapat difahami setelah melihat seluruh isi ayat.

Istana Cerita terisi berbagai himpunan genre, sebahagian besarnya tentang pengalaman perjalanan dan foto kenangan dan selebihnya tentang hal-hal yang menarik pada pandangan penulis.

Penulis dedikasikan blog ini buat semua, khasnya kepada pengagung bahasa Inggeris yang semakin bercambah di negara kita tercinta, Malaysia. Dan mengajak mereka berfikir atau paling tidak bantu beri
ilham supaya mereka yakin betapa teks dalam bahasa Melayu juga boleh diolah dengan baik dan disusun cantik membentuk himpunan kata-kata yang tak kalah hebat berbanding bahasa-bahasa lain di dunia. InsyaAllah.

Sebahagian tulisan di sini ialah tulisan lama usungan dari laman multiply penulis yang kini sudah dibubar.

Sekian. Selamat memabaca





Jelajah Nusantara: MALANG - KUDUS (Bahagian 1)

Peta Perjalanan saya dari Malang ke Kudus

Alhamdulillah telah selamat sampai ke tanah air. Misi menjelajah telah aku tangguhkan buat sementara. Biar nanti bekerja lagi, kumpul duit dan kumpul tenaga buat penjelajahan seterusnya. Entah ke mana, lokasinya belum tentu. Yang pasti Jelajah Nusantara tak’kan terhenti selagi belum selesai ku kenal dekat pada saudara serumpun yang jauh terpisahkan lautan di seluruh alam Melayu. Tak kenal maka tak cinta. Tak kasih maka tak sayang.  

Sedih rasanya meninggalkan saudara-saudara serumpun yang punya hati, luhur budi dan kaya pekerti. Insan-insan yang belum pernah ku kenal selama ini kini jadi saudara. Inilah angan ku - Menjelajah ke segenap pelosok alam Melayu, membongkar saripati halus nilai-nilai timur sampai jauh ke dasar hingga menyentuh dari hati ke hati. Tiada apa yang paling berharga selain kenangan terindah itu. Menjadi antara yang termanis sepanjang hidup.

Terima kasih pada watak-watak yang banyak membantu menjayakan misi penjelajahanku terutamanya kepada dua sahabat di bawah ini.

1) Bambang Priantono: Dialah rakan Multiply yang pertama ku kenal. Warganegara Indonesia - Terlalu Indonesia. Malah telah ku kenal dia jauh terdahulu sebelum aku kenal dekat pada Indonesia. Dengannya, aku dibawa menjelajah keliling kota Malang.  Diperkenalkan aku kepada keluarganya, diperkenalkan kepada cara hidupnya dan diajak menghayati kehidupan warga kota Malang. Aku turut diperkenalkan pada teman dan lain-lain orang yang berada dekat di kelilingnya. Melalui dia, aku dibawa melihat prasasti-prasasti peninggalan sejarah kerajaan Jawa Kuno. Tak lupa, aku diperkenalkan pada makanan-makanan khas Jawa yang sebahagian besar belum pernah aku cicip. Sayangnya masa yang terhad membataskan penjelajahanku. InsyaAllah satu masa nanti aku'kan kembali membongkar lebih rinci kehidupan di kota Malang. Ke seluruh Jawa Timur umumnya.

2) Agos Abdullah: Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Kisah hidupnya pada tahun-tahun awal selama 10 tahun dia di Malaysia sangat menyedihkan. Dan kerana kesusahan-kesusahan itu barangkali telah membentuk wataknya yang cenderung mengongkong. Melalui dia, aku kenal kota Kudus. Aku diajak menghayati kehidupan selama 4 hari di Desa Karangrowo, desa yang di diami warga-warga miskin yang hidup sekadar seadanya. Di desa ini sebahagian besar warganya belum tahu pakai dapur gas, masih ramai yang tak pernah menikmati hidup di rumah-rumah selesa berlantaikan tikar getah dan berdindingkan simen-simen polos di plaster halus. Jauh sekali mengimpikan rumah dengan lantai jubin dan dinding disalut kertas hias pelbagai warna. Tidak sedikit yang sekadar punya rumah berlantaikan tanah dan berdinding bata buatan sendiri. Jangan tanyakan peti ais dan mesin pencuci, nasi sendiri pun masih ditanak dengan periuk dapur kayu. Tapi dalam kesederhanaan itulah aku ‘dijaga’ bagaikan keluarga. Dilayan penuh tertib dan diajak berbaur dengan masyarakat seolah-olah aku sebahagian dari komuniti mereka.  Di sini aku dibawa melihat keindahan desa, melihat sawah dan sungai dan dibawa ke makam wali. Aku turut diajarkan budaya Jawa, dilatih berbahasa Jawa dan dihidangkan dengan segala sesuatu yang semuanya sangat mengesankan. Berbekas sampai ke hati dan tak mungkin hilang. Ternyata melimpah kekayaan mereka di balik ganasnya kemiskinan itu. Paling terharu, mereka tak pernah merasa susah.

Buat kedua mereka, terima kasih sekali lagi kerana melayani aku selama penjelajahan ini. Tanpa anda, misi ini tak mungkin berhasil. Biarpun masih banyak keinginan ku, apa yang telah aku kutip selama penjelajahan ini sebenarnya jauh dari mencukupi.

Bersambung  ke bahagian 2

17 ulasan:

  1. Barangkali aku tidak bisa seperti Agus, membawamu serta menghayati alam pedesaan serta segala sisi kehidupannya, maaf kalau mungkin kurang memuaskan, sebab hanya itu yang aku sanggup lakukan Li mengingat waktu yang sangat membatasi.

    Justru dengan ceritamu itulah aku akan jelajah Jawa Tengah!!
    Tunggu saja! Saat itu akan tiba

    BalasPadam
  2. Nanti direncanakan ke kampung halamanku Fazly, he he he....

    BalasPadam
  3. teringin nak pergi indonesia lagi, sana bestlah, byk ilmu dan info diperolehi :-)

    BalasPadam
  4. kalau aku sementara keliling daerah sekitaran dulu...banyak yang harus dinikmati disekitar sini sebelum daerah lainnya.

    Nanti waktunya akan tiba kok

    BalasPadam
  5. Semuanya ok No. Jangan khuatir. Aku terima seadanya. Makasih banyak ya. Aku faham kesuntukan masa kamu.

    Jelajah ke Jawa Tengah? ameh rengdi?. monggo.... Ojo lali ke Kudus, ke Desa Rejosari.

    BalasPadam
  6. Mau Karim.... aku ingin sekali ke Palembang.

    BalasPadam
  7. Memang best didot, Cubalah..... nanti banyak yang dapat kita belajar.

    BalasPadam
  8. Nantilah tahun hadapan kita rencanakan..sekalian nak ambek cuti tahunan saya...^_^

    BalasPadam
  9. Sip... nanti kita rencanakan. InsyaAllah

    BalasPadam
  10. Tergantung kondisi...toh aku ada di Jawa Tengah...dan masih banyak waktu

    BalasPadam
  11. terlepas atau lepaskan semua patriotisme dan nasionalisme maka anda akan dapati kita ini manusia sama saja....kerana masih ada manusia seperti kitalah (mendukung persaudaraan,persahabatan, kekeluargaan) maka dunia ini masih wujud..jika saling benci, ego, marah, semuanya maka dunia ini sudah lama hilang hancur....

    BalasPadam
  12. Betul pakdin. nasionalisme dan patriotisme membuat manusia ini terpisah-pisah. dan hidup bersuku-suku.

    BalasPadam
  13. salam sungguh seronok dapat membaca cerita-cerita sedemikian dengan dirasakan sendiri dari membaca dan menonton televisi yang hanya sekadar sekit lebih kurang...batasan...itu sebabnya tujuan saya membawa keluarga ke tempat-tempat pendalaman di mana saya rasa kita perlu jelajah dan memahami kehidupan orang lain yang penuh dengan onak dan duri yang jadi satu ilmu dan pengalaman dan membuat kita lebih dewasa dengan kematangan fikiran yang terbuka dan sekaligus menghargai kehidupan kita yang dinamakan "bernasib baik"..dan dari situ kita wajib mengambil iktibar dan pelajaran buat tatapan dan merasakan secara "live" demi kesedaran yang kita orang bandar tidak tahu menghargainya seperti mereka yang selalu dilanda dan diduga oleh ALLAH di dalam kehidupan yang serba-serbi kekurangan tetapi amal ibadah mereka kuat dan bersemangat sebagai satu kekuatan yang membuat mereka umat yang berguna dan tetap bersemangat ya...

    BalasPadam